Blogger Widgets

CONTOH HASIL LAPORAN WAWANCARA

Tema
Interviewer                  : Ade Suherman
Interviewee                 : S.S
Tanggal pelaksanaan   : 4 April 2014
Tempat pelaksanaan    : Rumah interviewee
Tujuan umum              : Untuk mengetahui jenis pola asuh orang tua
Tujuan khusus             : Untuk mengetahui jenis pola asuh orang tua terhadap anak remajanya

I. Hasil Wawancara
a. Identitas
Nama itee                    : S.S
Usia                             : 18 tahun
Pendidikan                  : SMA
Pekerjaan                     : Pelajar
Alamat                                    : Jl. Tansar

Nama ayah                  : A. R
Usia                             : 48 tahun
Pendidikan terakhir     : SMA
Pekerjaan                     : Wiraswasta
Alamat                                    : Jl. Tansar
Nama ibu                     : N.T
Usia                             : 43 tahun
Pendidikan terakhir     : SMP
Pekerjaan                     : Ibu rumah tangga
Alamat                                    : Jl. Tansar

b. Topik khusus
No.
Peran
Respon
Kategori respon itee
  1.  
Iter
Apakah Ayah selalu mengizinkan anda untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler?


Itee
Kalau Bapak sih mengizinkan asal jangan sampai lupa waktu aja atau jangan sampai terlalu sore.
(Pola asuh otoriter) membatasi
  1.  
Iter
Apakah Ibu selalu mengizinkan anda untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler?


Itee
Mamah juga sama seperti Bapak.
Membatasi
  1.  
Iter
Apakah Ayah selalu membatasi pergaulan dilingkungan rumah ?


Itee
Engga juga asal bisa jaga diri aja.
Membatasi
  1.  
Iter
Apakah Ibu selalu membatasai pergaulan dilingkungan rumah ?


Itee
Mamah juga sama seperti Bapak.
Membatasi
  1.  
Iter
Apakah Ayah selalu memberikan hukuman ketika anda berbuat kesalahan?


Itee
Iya ketika saya berbuat salah pasti Bapak menghukum saya.
Menghukum
  1.  
Iter
Apakah ibu selalu memberikan hukuman ketika anda berbuat kesalahan?



Itee
Kalau Mamah mah paling nasehati aja agar jangan diulangi lagi
Menghukum
  1.  
Iter
Sanksi apa yang diberikan Ayah apabila saudara tidak mematuhi aturan yang mereka buat?


Itee
Bapak pernah menjabel laptop saya ketika Bapak tau kalau di laptop saya ada video pornonya. Terus dinasehati.
Menghukum
  1.  
Iter
Sanksi apa yang diberikan Ibu apabila saudara tidak mematuhi aturan yang mereka buat?


Itee
Kalau Mamah belum pernah memberi sanksi cuma memberi nasihat aja.
Menghukum
  1.  
Iter
Apakah Ayah menyuruh anda untuk mengikuti kegiatan keagamaan dilingkungan sekitar anda?


Itee
Bapak  suka menyuruh saya pergi mengaji dan solat berjamaah di mesjid, menurut Bapak saya harus pinter dalam pelajaran agama.
Menuntut anak untuk mengikuti aturan atau perintah
  1.  
Iter
Apakah ibu menyuruh anda untuk mengikuti kegiatan keagamaan dilingkungan sekitar anda?


Itee
Mamah  juga sama.
Menuntut anak untuk mengikuti aturan atau perintah
  1.  
Iter
Apakah Ayah mengharuskan saudara untuk mewujudkan obsesinya dibidang  pendidikan yang lebih tinggi?


Itee
Bapak pengennya saya bisa melanjutkan sekolah setinggi-tingginya, tapi itu pun katanya terserah keinginan saya.
Menuntut anak untuk mengikuti aturan atau perintah
  1.  
Iter
Apakah Ibu mengharuskan saudara untuk mewujudkan obsesinya dibidang  pendidikan yang lebih tinggi?


Itee
Kalau Mamah pengennya saya harus sekolah setinggi-tingginya, menurut mamah itu untuk kebaikan saya juga.
Menuntut anak untuk mengikuti aturan atau perintah
  1.  
Iter
Apakah Ayah selalu menuntut anda untuk bergaul dengan teman yang sesuai dengan kreterianya?


Itee
Bapak  membebaskan saya untuk bergaul dengan siapa saja asal bisa jaga diri aja.
Menetapkan batas-batas tegas
  1.  
Iter
Apakah Ibu selalu menuntut anda untuk bergaul dengan teman yang sesuai dengan kreterianya?


Itee
Kalau Mamah menyuruh saya berteman dengan orang-orang yang baik.
Menetapkan batas-batas tegas
  1.  
Iter
Apakah Ayah selalu menuntut anda untuk mendapatkan nilai yang tinggi?


Itee
Iya, Bapak pengennya nilai saya selalu tinggi, meskipun nilai tidak bisa dipaksakan karena harus sesuai dengan kemampuan saya.
Menetapkan batas-batas tegas
  1.  
Iter
Apakah Ibu selalu menuntut anda untuk mendapatkan nilai yang tinggi?


Itee
Iya Mamah juga sama pengennya nilai saya selalu tinggi.
Menetapkan batas-batas tegas
  1.  
Iter
Apakah Ayah mendengar dan mempertimbangkan pendapat dan keinginan anda?


Itee
Kadang-kadang,, kadang Bapak mendengar pendapat saya kadang juga engga.
Memberi peluang pada anak untuk bicara
  1.  
Iter
Apakah Ibu mendengar dan mempertimbangkan pendapat dan keinginan anda?


Itee
Mamah juga sama suka gitu
Memberi peluang pada anak untuk bicara
  1.  
Iter
Apakah Ayah memperhatikan penjelasan anda ketika melakukan kesalahan?


Itee
Iya,, Bapak suka mendengarkan penjelasan saya ketika saya berbuat salah.
Memberi peluang pada anak untuk bicara
  1.  
Iter
Apakah Ibu memperhatikan penjelasan anda ketika melakukan kesalahan?



Itee
Mamah juga sama.
Memberi peluang pada anak untuk bicara
  1.  
Iter
Apakah Ayah selalu mengantar anda untuk melakukan suatu kegiatan/perjalanan?


Itee
Kalau perjalanannya jauh mah kadang suka diantar, tapi kalau dekat mah engga suka diantar
(Pola asuh otoritatif)
Mendorong anak buat mandiri

  1.  
Iter
Apakah Ibu selalu mengantar anda untuk melakukan suatu kegiatan/perjalanan?


Itee
Kalau Mamah mah engga
Mendorong anak buat mandiri
  1.  
Iter
Apakah Ayah mengizinkan dan mengarahkan anda untuk mendapatkan penghasilan dari luar selain pemasukan dari orang tua?


Itee
Selagi itu halal Bapak mengizinkan saya untuk cari uang sendiri buat nambah keperluan sehari-hari
Mendorong anak buat mandiri
  1.  
Iter
Apakah Ibu mengizinkan dan mengarahkan anda untuk mendapatkan penghasilan dari luar selain pemasukan dari orang tua?


Itee
Mamah juga sama.
Mendorong anak buat mandiri
  1.  
Iter
Apakah Ayah anda mengajak anda berunding dalam menetapkan kelanjutan sekolah ?


Itee
Iya, Bapak selalu menanyakan kemana saya ingin lanjut sekolah dan Bapak juga selalu mendukung kemana saya mau sekolah.
Musyawarah verbal
  1.  
Iter
Apakah Ibu anda mengajak anda berunding dalam menetapkan kelanjutan sekolah ?


Itee
Mamah juga sama.
Musyawarah verbal
  1.  
Iter
Apakah Ayah anda mengikutsertakan anda dalam membuat peraturan keluarga ?


Itee
Iya Bapak suka berunding terlebih dahulu sama anak-anaknya kalau mau bikin peraturan keluarga.
Musyawarah verbal
  1.  
Iter
Apakah Ibu anda mengikutsertakan anda dalam membuat peraturan keluarga ?


Itee
Mamah juga sama.
Musyawarah verbal
  1.  
Iter
Bagaimana sikap Ayah anda ketika anda mematuhi aturan?


Itee
Biasa aja sih Bapak mah.
Pengendalian atas tindakan
  1.  
Iter
Bagaimana Ibu anda ketika anda mematuhi aturan?


Itee
Kalau Mamah mah seneng kalau saya tidak melanggar aturan.
Pengendalian atas tindakan
  1.  
Iter
Bagaimana sikap Ayah anda ketika anda melanggar aturan?


Itee
Kadang Bapak suka marah-marah dulu terus nasehati.
Pengendalian atas tindakan
32.   
Iter
Bagaimana sikap Ibu anda ketika anda melanggar aturan?


Itee
Mamah mah paling nasehati aja, agar tidak mengulanginya lagi.
Pengendalian atas tindakan
  1.  
Iter
Apakah Ayah menyempatkan diri untuk berdiskusi dalam menyelesaikan masalah sosial( temen, pacar dll) yang sedang anda hadapi?


Itee
Kadang-kadang suka menyempatkan.
Kompetensi sosial anak
  1.  
Iter
Apakah Ibu menyempatkan diri untuk berdiskusi dalam menyelesaikan masalah sosial( temen, pacar dll) yang sedang anda hadapi?


Itee
Kalau Mamah suka menyempatkan, suka nanya kalau saya punya masalah teh
Kompetensi sosial anak
  1.  
Iter
Apakah Ayah memberikan izin bersyarat dalam hal bergaul dengan teman ?


Itee
Kalau Bapak membebaskan bergaul sama siapa juga asal jangan terbawa ke hal-hal yang negatif aja.
Kompetensi sosial anak
  1.  
Iter
Apakah Ibu memberikan izin bersyarat dalam hal bergaul dengan teman ?


Itee
Kalau Mamah nyuruh saya bergaul dengan orang-orang yang baik, karena khawatir saya terpengaruh oleh hal yang negatif.
Kompetensi sosial anak
  1.  
Iter
Apakah anda suka meluangkan waktu untuk melakukan suatu kegiatan bersama Ayah? Mengapa?



Itee
Kadang-kadang sih, kalau Bapak tidak sibuk. Misalnya suka jalan-jalan bareng.
Memperlihatkan kehangatan dan kasih sayang
  1.  
Iter
Apakah anda suka meluangkan waktu untuk melakukan suatu kegiatan bersama Ibu? Mengapa?



Itee
Sama Mamah juga kadang-kadang kalau mamah tidak sibuk.
Memperlihatkan kehangatan dan kasih sayang
  1.  
Iter
Apakah kebutuhan sehari-hari anda diperhatikan/disediakan oleh Ayah?



Itee
Alhamdulillah kebutuhan saya masih dapat dipenuhi oleh Bapak.
Memperlihatkan kehangatan dan kasih sayang
  1.  
iter
Apakah kebutuhan sehari-hari anda diperhatikan/disediakan oleh Ibu?



Itee
Mamah juga sama.
Memperlihatkan kehangatan dan kasih sayang
  1.  
Iter
Apakah Ayah membebaskan anda melakukan kegiatan apa saja?


Itee
Selagi kegiatan itu fositif Bapak tidak melarang, asal jujur aja.
(Pola asuh permisif)
Orangtua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak
  1.  
Iter
Apakah Ibu membebaskan anda melakukan kegiatan apa saja?


Itee
Mamah juga sama.
orangtua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak
  1.  
Iter
Apakah Ayah membebaskan anda berteman dengan siapa saja?


Itee
Iya Bapak membebaskan saya berteman dengan siapa aja asal bisa jaga diri.
orangtua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak
  1.  
Iter
Apakah Ibu membebaskan anda berteman dengan siapa saja?


Itee
Kalau Mamah tidak terlalu membebaskan saya bergaul dengan sembarang teman.
orangtua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak
  1.  
Iter
Apakah Ayah sangat sibuk dengan pekerjaan/kegiatannya sehari-hari?


Itee
Iya Bapak sehari-hari sibuk bekerja.
Kerjaan orang  tua lebih penting dibanding anak
  1.  
Iter
Apakah Ibu anda sangat sibuk dengan pekerjaan/kegiatannya sehari-hari?


Itee
Kalau Mamah kadang-kadang, soalnya Mamah selalu ada di rumah. Paling sibuk dengan kerjaan di rumah aja.
Kerjaan orang  tua lebih penting dibanding anak
  1.  
Iter
Apakah Ayah peduli dengan prestasi Anda?


Itee
Iya Bapak sangat peduli dengan prestasi saya. Bapak suka menyakan nilai-nilai yang saya dapat di sekolah.
Kerjaan orang  tua lebih penting dibanding anak
  1.  
Iter
Apakah Ibu peduli dengan prestasi Anda?


Itee
Mamah juga sama sangat peduli.
Kerjaan orang  tua lebih penting dibanding anak
  1.  
Iter
Apakah Ayah anda membiarkan anda pulang larut malam?


Itee
Kalau saya belum pulang ke rumah jam tujuh malam saya selalu di telpon Bapak di tanyain lagi dimana. Dan disuruh cepet pulang.
Kerjaan orang  tua lebih penting dibanding anak
  1.  
Iter
Apakah Ibu anda membiarkan anda pulang larut malam?


Itee
Mamah juga sama seperti bapak.
Kerjaan orang  tua lebih penting dibanding anak

II. Interpretasi
1.      Pola Asuh Otoriter
Ø  Dimensi membatasi
Pada dimensi membatasi, Ayah dan Ibu responden tidak membatasi pergaulannya dalam hal pertemanan baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan sekolah karena kedua orang tua responden sudah memberi kepercayaan dan tahu karakteristik anaknya.
Ø  Dimensi menghukum
Pada dimensi menghukum, Ayah dan Ibu responden tidak menetapkan hukuman pada setiap kesalahan yang responden lakukan. Meskipun pernah menyimpan video asusila tapi Ayah responden tidak menetapkan hukumannya, hanya mengambil laptopnya dan menasehatinya. Ibunya pun hanya menasehatinya supaya tidak mengulanginya lagi.


Ø  Dimensi menuntut anak untuk mengikuti perintah orang tua
Pada dimensi ini, responden dituntut untuk mengikuti perintah orang tuanya, tetapi perintah yang ditetapkan juga tidak terlalu menekan, karena menurut responden perintah Ayah dan Ibu nya itu merupakan kebaikan untuk masa depannya.
Ø  Dimensi menetapkan batas-batas tegas
Pada dimensi ini, Ayah dan Ibu tidak menetapkan batas-batas tegas seperti dalam halnya bergaul, responden tidak dilarang bergaul sama siapa saja selama bisa menjaga diri dan tidak terpengaruh dengan hal-hal yang negatif. Selain itu juga dalam hal mendapatkan nilai tinggi, orang tua nya tidak terlalu menekannya.
Ø  Dimensi member peluang pada anak untuk bicara
Pada  dimensi ini Ayah dan Ibu responden memberikan peluang responden untuk mengklarifikasi kesalahan yang telah di perbuat oleh responden. Untuk urusan berbicara tentang keinginan dan pendapat responden, Ayah dan Ibu memberi peluang untuk mendengarkan responden dalam hal meyampaikan pendapat dan keinginannya.


2.      Pola Asuh Otoritatif
Ø  Dimensi mendorong anak agar mandiri
Pada dimensi ini, Ayah dan Ibu responden mendorong anak agar mandiri dalam melakukan hal apapun. Seperti dalam melakukan kegiatan atau perjalanan tidak pernah diantar dan orang tua nya sudah mengizinkan responden untuk mencari uang sendiri agar mandiri.
Ø  Dimensi musyawarah verbal
Pada dimensi ini, Ayah dan Ibu mengajak responden untuk berdiskusi tentang suatu permasalahan dalam bidang akademik, seperti mendiskusikan masa depan responden dalam memilih sekolah. Selain dibidang akademik Ayah dan Ibunya juga suka mengajak dia berdiskusi dalam membuat peraturan sekolah.

Ø  Dimensi pengendalian tindakan
Pada dimensi ini, Ayah dan Ibu selalu memberi batasan atau control pada setiap kesalahan yang responden lakukan, ketika responden melakukan kesalahan orang tua nya selalu menasehatinya agar tidak mengulangi kesalahannya lagi.
Ø  Dimensi kompetisi sosial anak
Pada dimensi ini, Ayah dan Ibu responden selalu mendiskusikan masalah sosial yang sedang dihadapi seperti masalah dengan teman, pacar dll. Dan membebaskan responden untuk bergaul dengan siapa aja tetapi jangan sampai  terbawa ke dalam hal-hal yang negatif.
Ø  Dimensi memperlihatkan kehangatan kasih sayang
Pada dimensi ini, Ayah dan Ibu responden sangat kompak dalam memperlihatkan kasih sayangnya, itu terlihat dari cara orang tua nya meluangkan waktu dari kesibukannya untuk melakukan kegiatan bersama seperti jalan-jalan bareng dsb. Keperluan sehari-harinya pun selalu diperhatikan dan disediakan oleh kedua orang tua nya.

3.      Pola Asuh Permisif
Ø  Dimensi orang tua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak
Pada dimensi ini, Ayah dan Ibu membebaskan responden untuk melakukan kegiatan apapun selagi kegiatan itu positif dan responden diharuskan untuk jujur. Dan dalam berteman pun responden dibebaskan oleh Ayah nya untuk bergaul dengan siapa saja asal bisa menjaga diri meskipun Ibunya sedikit memberi batasan dalam bergaul.
Ø  Dimensi kerjaan orang tua lebih penting
Pada dimensi ini, Ayah bekerja dan memang setiap harinya responden  lebih sering bersama Ibu dibanding Ayahnya, tetapi disela-sela kesibukan orang tua nya responden masih selalu diperhatikan seperti dalam prestasi. Orang tua nya selalu menanyakan nilai-nilai yang didapat di sekolahnya. Dan ketika responden belum pulang ke rumah pada jam tujuh malam, Ayahnya selalu menelepon dan menyuruh untuk cepat pulang.


III. Kesimpulan
            Berdasarkan dari hasil wawancara yang telah di lakukan dapat disimpulkan pola asuh orangtua responden S.S  yaitu Ayah dan Ibu cenderung lebih otoritatif, artinya orang tua mendorong anak untuk bebas tetapi tetap memberikan batasan dan mengendalikan tindakan-tindakan anak.  Adanya sikap orang tua yang hangat dan membesarkan hati anak, dan komunikasi dua arah yang bebas membuat anak semakin sadar dan bertanggung jawab.
IV. Saran
            Dari kesimpulan yang telah didapat ada beberapa saran dari saya untuk yang sudah menjadi orang tua dan calon orang tua jika mempunyai anak perlakukanlah anak sebaik mungkin, tapi jangan terlalu memanjakannya pula. Ada  baiknya jika orang tua tidak terlalu memberikan kebebasan kepada anak baik dalam akademik maupun sosial, karena ditakutkan dengan realitas zaman sekarang anak akan terbawa pada hal-hal yang negatif.

V. Evaluasi
            Wawancara dilakukan dalam waktu sekitar 30 menit. Evaluasi pada wawancara ini baik dan responden juga bersikap terbuka tentang kehidupannya sehingga interviewer memperoleh hasil yang di butuhkan.




Bandung, 10 April 2014
Pemeriksa;


Ade Suherman
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
TEORI POLA ASUH
Pola asuh adalah kumpulan dari sikap, praktek dan ekspresi non verbal orang tua yang bercirikan kealamian dari interaksi orang tua kepada anak sepanjang situasi yang berkembang (Darling & Steinberg, 1993). Bentuk-bentuk pola asuh, antara lain :
1.      Pola asuh orang tua yang otoriter adalah orang tua yang memberikan batasan-batasan tertentu dan aturan tegas terhadap anaknya, tetapi memiliki komunikasi verbal yang rendah. Pola asuh ini merupakan cara yang membatasi, menghukum, menuntut anak mengikuti perintah orang tua dan menetapkan batas-batas tegas.
2.      Pola asuh orang tua yang otoritatif mendorong anak untuk bebas tetapi tetap memberikan batasan dan mengendalikan tindakan-tindakan mereka. Pola asuh ini mendorong anak agar mandiri, musyawarah verbal, pengendalian tindakan dan memperlihatkan kehangatan kasih sayang.
3.      Pola asuh orang tua yang permisif adalah suatu gaya dimana orang tua sangat tidak terlibat dalam kehidupan anak dan mengembangkan suatu perasaan bahwa aspek-aspek lain kehidupan orang tua lebih penting daripada anak mereka. (John W. Santrock, 257)



0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Powered by Blogger.

Copyright © 2012 DETEKTIF HATITemplate by :Urangkurai.Powered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.