KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan
nikmat, berkah, dan rahmatNya sehingga saya dapat menyusun makalah Mini Riset
dengan judul ”Pengaruh Teknologi Terhadap Psikologi Remaja”.
Shalawat serta salam tidak lupa kita sampaikan kepada
Rasulullah saw, yang telah membebaskan kita dari zaman yang penuh
kezaliman dan kebodohan dan membawa kita menuju zaman yang sarat dengan ilmu
pengetahuan seperti yang kita rasakan saat ini.
Pada kesempatan ini tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Mukhtar Ghazali selaku dosen mata kuliah Psikologi Umum yang telah menjadi pembimbing saya dalam penelitian, serta pihak-pihak
lain yang terkait dalam proses pembuatan makalah mini riset ini secara langsung
maupun tidak langsung. Semoga mini riset saya ini dapat memberikan manfaat kepada
saya selaku penyusun, para pembaca, dan
semua pihak masyarakat.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih
terdapat banyak kekurangan sehingga hasil yang diperoleh jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu saran dan kritik yang membangun sangat saya harapkan.
Bandung, Mei 2013
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi saat ini tidak
bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di
berbagai belahan dunia kini telah dapat langsung kita ketahui berkat kemajuan
teknologi (globalisasi). Kalau dahulu kita mengenal kata pepatah “dunia tak
selebar daun kelor”, sekarang pepatah itu selayaknya berganti; dunia saat ini
selebar daun kelor, karena cepatnya akses informasi di berbagai belahan dunia
membuat dunia ini seolah semakin sempit dikarenakan kita dapat melihat apa yang
terjadi di Amerika misalnya, meskipun kita berada di Indonesia.
Tentu kemajuan teknologi ini
menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia dengan
segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan dampak yang
begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Khususnya masyarakat dengan budaya dan adat ketimuran seperti Indonesia. Saat
ini, di Indonesia dapat kita saksikan begitu besar pengaruh kemajuan teknologi
terhadap nilai-nilai kebudayaan yang di anut masyarakat, baik masyarakat
perkotaan maupun pedesaan (modernisasi). Kemajuan teknologi seperti televisi,
telepon dan telepon genggam (HP), bahkan internet bukan hanya melanda
masyarakat kota, namun juga telah dapat dinikmati oleh masyarakat di
pelosok-pelosok desa. Akibatnya, segala informasi baik yang bernilai positif
maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh masyarakat. Dan di akui atau
tidak, perlahan-lahan mulai mengubah pola hidup dan pola pemikiran masyarakat
khususnya masyarakat pedesaan dengan segala image yang menjadi ciri khas
mereka.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang di angkat dalam penelitian ini adalah:
1. Apa tujuan para
remaja menggunakan teknologi.
2. Bagaimana pengaruh teknologi bagi psikologi remaja.
C.
TUJUAN
Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas
akhir Mata Kuliah Psikologi Umum, serta
melatih penulis untuk mengadakan riset mini.
D.
MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut:
- Bagi remaja sebaiknya
penilitian ini dapat dijadikan bahan intropeksi diri dalam menggunakan
teknologi.
- Penelitian ini juga dapat
dijadikan sebagai kesadaran diri bagi para remaja.
- Bagi peneliti, penelitian ini
dapat dijadikan kajian awal untuk melakukan penelitian lanjutan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengaruh Teknologi Informasi Ke
Dalam psikologi Remaja (Handphone)
Saat ini dapat kita lihat betapa
kemajuan teknologi telah mempengaruhi gaya hidup dan pola pikir masyarakat,
terutama di kalangan remaja. Saya lebih menekankan dampak teknologi pada
kehidupan remaja dengan alasan merekalah yang lebih dekat dan lebih banyak
berinteraksi dengan teknologi seperti televisi, HP, ataupun internet. Dan juga
secara pengaruh, merekalah yang paling rentan terkena pengaruh/dampak negatif
dari teknologi tersebut. Kalo dulu kita lihat para siswa bersekolah dengan
hanya membawa buku-buku pelajaran ataupun alat tulis, kini dapat kita saksikan
para siswa berangkat sekolah dengan HP sebagai bawaan wajib mereka. Entah
sebetulnya mereka benar-benar membutuhkan HP tersebut sebagai alat komunikasi
atau tidak, yang jelas bagi remaja sekarang, HP merupakan sarana gaul yang
mutlak mereka miliki. Semakin bagus HP yang mereka punya, semakin merasa gaul
dan percaya dirilah mereka (walaupun mungkin mereka tidak tahu bagaimana cara
menggunakan fitur-fitur canggih yang mereka punya di HP mereka).
Dari mana para remaja itu memperoleh
HP tersebut? Dapat di pastikan, mereka memperolehnya dari orang tua mereka
masing-masing. Mayoritas para remaja, orang tuanya bekerja di luar negeri
seperti Malaysia atau Singapura. Dan umumnya, para orang tua itu merasa bangga
bisa memenuhi segala kebutuhan dan permintaan anaknya tanpa mereka
memperhatikan dampak yang akan timbul dari apa yang mereka para orang tua
berikan pada anak. Itulah ungkapan kasih sayang orang tua yang mungkin cara
penyampaiannya kurang tepat. Dengan memberi anak mereka HP keluaran terbaru,
misalnya, mereka merasa telah berhasil sebagai orang tua, tanpa mereka
pertimbangkan, akan di gunakan untuk apa HP tersebut oleh anak-anak mereka?
Memberikan alat komunikasi seperti HP kepada anak,
sesungguhnya bukan hal yang salah, karena dengan HP tersebut, mungkin orang tua
berharap komunikasi dengan sang
anak lebih mudah dan lancar, akan tetapi, hal tersebut
menjadi boomerang ketika ternyata HP tersebut disalah gunakan
oleh anak untuk hal-hal yang negatif seperti menyimpan
foto-foto ataupun video porno dan juga di gunakan sebagai
alat yang memperlancar komunikasi dengan lawan jenis untuk hal-hal yang kurang bermanfaat seperti pacaran, sehingga dengan HP
tersebut berdampak negatif pada anak seperti terjadinya
pergaulan bebas, seks di luar nikah dan menurunnya
prestasi belajar bahkan juga bisa terjadi anak mengambil uang
ataupun barang berharga milik orang tuanya tanpa izin hanya untuk membeli
pulsa. Karena itu, orang tua hendaknya benar-benar
mempertimbangkan matang- matang segala dampak yang akan
timbul sebelum memutuskan untuk memberikan HP ataupun
benda-benda lain yang sekiranya berdampak negatif terhadap perkembangan anaknya.
Ketika memutuskan untuk memberikan HP kepada anak,
alangkah baiknya orang tua juga
mengawasi dan mengarahkan anak agar anak tidak lepas kontrol dalam menggunakan HP. Tidak ada salahnya sewaktu-waktu kita memeriksa
HP anak untuk mengetahui isi yang ada di dalamnya dengan
meminta ijin anak terlebih dahulu. Karena dengan meminta
ijin, anak akan merasa dihargai dan itu memberikan
pengaruh yang besar terhadap pribadinya dan juga membentuk kesan positif dalam diri mereka tentang pribadi kita sebagai orang tua.
Ketika kita dapati mungkin ada video porno di HP anak,
jangan langsung bersikap menghakimi dan menghukum
layaknya seorang polisi, akan tetapi alangkah baiknya kita tanyakan kepada anak darimana dia mendapat video itu dan untuk apa dia
menyimpannya. Apapun jawaban anak, orang tua tidak boleh
bersikap menghakimi dan menyalahkan anak, apalagi memarahi
anak dan berlaku ringan tangan. Akan tetapi kita ajak
anak berdiskusi/sharing mengenai hal tersebut, apa hal itu bermanfaat dan apa dampaknya bagi anak, dan jangan lupa, ketika berdiskusi, kita
juga harus mendengarkan pendapat anak dan memberikan pengarahan
yang tepat. Karena apapun alasannya, kekerasan tidak
menyelesaikan masalah, sekali kita berlaku kasar apalagi
main tangan terhadap anak kita, sesungguhnya kita telah menorehkan
luka dihatinya, yang sampai kapanpun luka itu tidak akan pernah sembuh dan akan terus membekas di sanubarinya.
Selain HP, kemajuan teknologi juga di tandai dengan
masuknya akses internet, internet
saat ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Lewat internet, mereka bisa mengakses segala informasi dari
seluruh dunia. Tentu tak semua informasi yang disajikan
adalah informasi yang layak di akses oleh remaja. Karena
terkadang lewat internet mereka dapat dengan bebas menyaksikan
segala hal yang berbau pornografi dan pornoaksi yang memang dapat di akses dengan mudah di dunia maya (internet). Hal ini tentu
menimbulkan efek yang kurang baik bagi perkembangan
kepribadian remaja. Dari yang semula mereka merasa tabu
tentang seks, sampai akhirnya mereka melihat seksualitas yang
di obral di internet tanpa pengarahan serta bimbingan yang tepat dan mereka
merasa penasaran bahkan mencobanya. Karena itu, tak heran jika
saat ini pergaulan remaja di Bawean menjadi sangat
mengkhawatirkan dan meresahkan masyarakat terutama para
orang tua.
Televisi, juga merupakan produk modernisasi yang
memberikan dampak yang besar
terhadap kehidupan dan perubahan nilai-nilai di masyarakat. Banyak orang meniru gaya hidup dari publik figur yang mereka saksikan lewat
televisi. Model baju selebritis terbaru, model potongan
rambut terbaru, bahkan juga tak jarang meniru tingkah
laku para selebritis yang mereka lihat lewat televisi, tanpa peduli apakah gaya hidup selebritis ataupun publik figur yang mereka
tiru dan mereka jadikan sebagai role model itu sesuai
dengan kondisi dan situasi dimana mereka tinggal atau
tidak. Hal ini juga melanda kalangan remaja, dimana memang pada masa ini adalah masa dimana mereka para remaja mencari sesuatu
yang dipandang bernilai, pantas dijunjung tinggi dan
dipuja, serta menjadikan role modelnya itu sebagai identitasnya.
Tak heran jika kita dapati banyak para remaja meniru gaya
para selebritis idola mereka, dari mulai gaya rambut, gaya berbusana, bahkan gaya pacaran para artis yang mereka saksikan lewat televisi.
B. SOLUSI AGAR
ANAK REMAJA TIDAK MENGGUNAKAN TEKNOLOGI DALAM HAL YANG NEGATIF
Sebagai orang tua, seharusnya mengerti kondisi
kejiwaan anak, terutama anak
remaja. Menurut para ahli psikologi masa remaja merupakan masa yang paling rentan dalam perkembangan kejiwaan anak. Pada usia remaja ini,
anak telah meninggalkan usia kanak-kanak dimana mereka
tidak dapat disebut lagi sebagai anak kecil, tapi juga
belum bisa di terima dalam kelompok orang dewasa. Pada
masa ini anak telah mulai mencari-cari siapa dirinya sebenarnya (looking
foridentity/Identity formation), berusaha untuk menemukan kelompok atau teman-
teman yang mau mengakui kemampuan dan menghargai dirinya dan
telah mulai memiliki minat terhadap lawan jenis (minat
seksual). Masa remaja adalah masa pencarian jati diri,
dan bisa saja dalam proses pencarian jati diri itu remaja tersebut melalui jalan yang benar atau jalan yang salah. Apabila
remaja gagal dalam mengembangkan rasa identitasnya, maka
remaja akan kehilangan arah, bagaikan kapal yang
kehilangan kompas, dan itu akan berdampak tidak baik terhadap
perkembangan kepribadiannya dimasa yang akan datang. Itulah kenapa, masa remaja adalah masa yang paling rawan terhadap pengaruh yang
datang dari luar. Baik pengaruh positif ataupun pengaruh
negatif, disinilah peran sebagai orang tua di butuhkan untuk
dapat membimbing dan mengarahkan anak remaja agar tidak
kehilangan kontrol dirinya (self control).
Seyogyanya pula sebagai orang tua, selalu memantau
perkembangan anak, dengan tanpa
mengekang kreatifitas ataupun dunia anak. Karena anak memiliki dunianya sendiri, dimana mereka tinggal dengan segala imajinasi dan
juga teman- teman yang mereka miliki. Tugas orang tua lah
mendidik dan mengarahkan agar nanti dunia anak kita tidak
hanya menjadi dunia yang dipenuhi dengan kegelapan, tapi
juga dunia yang diwarnai dengan keceriaan dan kebahagiaan serta dunia dimana mereka menilai citra dirinya (image of self) secara positif dan
memiliki rasa percaya diri (self esteem).
Sekarang ini, akibat produk modernisasi seperti
televisi, HP ataupun internet,
kita dapat melihat bahwa tak ada bedanya gaya hidup masyarakat kota dengan masyarakat desa. Budaya barat yang dahulu hanya di adaptasi dan
di tiru oleh masyarakat kota, dengan adanya kemajuan
teknologi juga telah melanda masyarakat di pedesaan.
Budaya tolong menolong yang dahulu lekat dengan masyarakat
desa, lambat laun berkurang meski tidak hilang sama sekali, berganti dengan budaya individualistik. Budaya santun dan lugu yang juga
menjadi ciri khas masyarakat pedesaan perlahan mulai
pudar dan berganti dengan budaya urakan yang dengan
bangga mereka sebut dengan istilah gaul.
Pada hakikatnya, kemajuan teknologi dan pengaruhnya
dalam kehidupan adalah hal yang
tak dapat kita hindari. Akan tetapi, kita dapat melakukan tindakan yang bijaksana terhadap diri kita sendiri, keluarga dan juga
masyarakat luas agar kemajuan teknologi yang semakin
dahsyat ini tidak sampai menggeser jati diri kita sebagai
manusia yang memiliki norma dan juga nilai-nilai pekerti yang luhur. Bagaimanapun, sebagai anggota masyarakat, dan terutama sebagai orang
tua, kita harus melakukan suatu tindakan representative
dan preventif, agar semaksimal mungkin dapat mencegah
pengaruh negatif teknologi terhadap anak-anak kita khususnya
kaum remaja yang merupakan generasi emas yang akan menjadi penerus perjuangan kita membentuk bangsa yang berakhlak dan berbudaya
di masa yang akan datang.
BAB III
METODE PENELITIAN
- Tempat dan
Waktu Penelitian
Penelitian
dilaksakan di lingkungan sekolah MA Ma’arif
Tanjungsari tanggal 16
Mei 2013
- Subjek
Penelitian
Subjek
penelitian adalah siswa MA Ma’arif Tanjungsari
dan orang dilingkungan sekitarnya.
- Instrument
Penelitian
Panduan pertanyaan (terlampir)
- Metode Pengumpulaan Data
Wawancara
tak langsung (angket).
E.
Analisis
Data
Analisis
yang saya pakai dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif (penggambaran), karena data yang kami kumpulkan untuk
mengkaji data bersifat kualitatif.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
- Pengaruh Teknologi Informasi ke
dalam psikologi remaja
Saat ini dapat kita lihat betapa kemajuan teknologi telah
mempengaruhi gaya hidup dan pola pikir masyarakat, terutama di kalangan remaja.
Teknologi sekarang bisa di jumpai di mana mana. Bukan saja di kota, di pelosok
desa juga sekarang banyak dijumpai. Misalya HP ,sekarang anak sekolah dasar
juga banyak yang membawa HP. Dari mana mereka mendapatkan HP itu? Ya pasti dari
orang tuanya. Dengan memberi anak mereka HP keluaran terbaru, misalnya, mereka
merasa telah berhasil sebagai orang tua, tanpa mereka pertimbangkan, akan di
gunakan untuk apa HP tersebut oleh anak-anak mereka? Memberikan alat komunikasi
seperti HP kepada anak, sesungguhnya bukan hal yang salah, karena dengan HP
tersebut, mungkin orang tua berharap komunikasi
dengan sang anak lebih mudah dan lancar, akan tetapi, hal tersebut menjadi boomerang ketika ternyata HP tersebut disalah gunakan oleh
anak untuk hal-hal yang negatif seperti menyimpan
foto-foto ataupun video porno dan juga di gunakan sebagai
alat yang memperlancar komunikasi dengan lawan jenis untuk hal-hal yang kurang bermanfaat seperti pacaran, sehingga dengan HP
tersebut berdampak negatif pada anak seperti terjadinya
pergaulan bebas, seks di luar nikah dan menurunnya
prestasi belajar bahkan juga bisa terjadi anak mengambil uang
ataupun barang berharga milik orang tuanya tanpa izin hanya untuk membeli
pulsa.
- Pencegahan
Agar Anak Remaja Tidak Terjerumus Dalam Hal yang Negatif
Agar anak
remaja tidak terjerumus dalam hal yang negatif akibat pengaruh teknologi
sebaiknya orang tua maupun guru di sekolah memberikan bimbingan yang baik
terhadap remaja dan terus mengawasinya agar dapat mencegah seorang anak berbuat
yang tidak di inginkan.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada hakikatnya, kemajuan teknologi dan pengaruhnya dalam
kehidupan adalah hal yang tak dapat kita hindari. Akan tetapi, kita dapat
melakukan tindakan yang bijaksana terhadap diri kita sendiri, keluarga dan juga
masyarakat luas agar kemajuan teknologi yang semakin dahsyat ini tidak sampai
menggeser jati diri kita sebagai manusia yang memiliki norma dan juga
nilai-nilai pekerti yang luhur. Bagaimanapun, sebagai anggota masyarakat, dan
terutama sebagai orang tua, kita harus melakukan suatu tindakan representative
dan preventif, agar semaksimal mungkin dapat mencegah pengaruh negatif teknologi
terhadap anak-anak kita khususnya kaum remaja yang merupakan generasi emas yang
akan menjadi penerus perjuangan kita membentuk bangsa yang berakhlak dan
berbudaya di masa yang akan datang.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian di
atas, peneliti menyarankan:
1. Sebaiknya pihak sekolah merajia
HP siswa yang kedapatan di dalamnya terdapat gambar atau vidio yang berbau sex.
2. Hendaknya siswa menggunakan
internet sebagai sumber pembelajaran dengan memperhatikan etika.
3. Hendaknya siswa menggunakan HP
sebagai alat komunikasi dan tidak menggunakannya dalam hal yang negatif.
4. Para
siswa dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai bahan intropeksi diri.
Lampiran – Lampiran
Daftar pertanyaan dalam angket
1. Sebagai
seorang pelajar, apakah anda
memerlukan hand phone ?
a. Perlu
banget
b. Tidak
begitu perlu
c. Tidak
perlu sama sekali
Alasannya :
2. Dari
manakah anda mendapatkan handphone
tersebut ?
a. Hadiah
dari ortu
b. Beli
sendiri
c. Yang
lainnya .............
Alasannya :
3. Apakah
anda merasa bangga apabila
memiliki handphone yang bagus/canggih ?
a. Bangga
sekali
b. Bangga
c. Biasa
saja
Alasannya :
4. Digunakan
sebagai apakah handphone tersebut ?
a. Sekedar
gaya
b. Alat
komunikasi
c. Memanfaatkan
fitur yang di dalamnya
Alasannya :
5. lebih
banyak digunakan berkomunikasi dengan siapa handphone tersebut ?
a. keluarga
b. teman
c. pacar
alasannya :
6. apakah
handphone pernah digunakan untuk perbuatan negatif, misalnya menyimpan
foto/video porno ?
a. sering
b. pernah
c. tidak
pernah sama sekali
alasannya :
7. apakah
orang tua pernah memeriksa handphone anda
?
a. sering
b. kadang-kadang
c. tidak
pernah sama sekali
alasannya :
8. seberapa
kali kah anda
menggunakan handphone dalam sehari ?
a. setiap
waktu
b. seperlunya
c. jarang
alasannya:
9. seandainya
jika handphone anda
ketinggalan di rumah saat pergi sekolah, apakah akan langsung kembali
mengambilnya ?
a. pasti
b. mungkin
c. di
biarkan saja
alasannya:
10. jika
tanpa handphone, apakah anda
merasa galau ?
a. pasti
b. mungkin
c. biasa
saja
alasannya :
0 comments:
Post a Comment